Rabu, 27 Juli 2011

Berapa Jam Daya Tahan Baterai Notebook Anda?




Ada banyak faktor yang mempengaruhi daya tahan pemakaian baterai notebook.
Sehingga sulit menentukan dengan pasti berapa jam sih baterai ini bisa  bertahan. Ulasan di bawah ini membahas hal-hal yang sering ditanyakan seputar ketahanan baterai dan pemahamannya.


Jenis baterai

Baterai banyak jenisnya. Bisa dibedakan apakah bisa diisi ulang (rechargeable) atau tidak. Kemudian bisa dibedakan dari bahannya: Ni-Cd (Nickel Cadmium), Ni-MH (Metal Hydride) , Li-ion (Lithium-ion), Li-Poly (Lithium-ion polymer) dsb.
Saat ini kebanyakan baterai notebook adalah yang berjenis rechargeable dan berbahan Li-ion. Perbedaan jenis bahan baterai adalah salah satu faktor daya tahan baterai.
Dalam bahasan berikut kita akan mengambil contoh untuk baterai Li-ion.


Sel baterai

Baterai notebook yang tampak dari luar utuh dan solid sebenarnya terdiri dari tiga bagian yang dibungkus pelindung (bahan plastik) menjadi satu. Bagian inti dan terberat adalah sel-sel baterai (yang merupakan rangkaian baterai-baterai), kemudian terdapat PCB kecil yang mengontrol bagaimana sel baterai notebook tersebut diisi ulang, dan bagian berikutnya adalah konektor yang menghubungkan dengan notebook.
Jumlah sel baterai dalam sebuah baterai notebook berbeda-beda. Biasanya terdiri atas 3 (untuk netbook), 6, 9, dan 12 sel baterai Li-ion.
Jumlah sel baterai ini juga merupakan salah satu faktor daya tahan baterai. Secara umum (dan ini biasanya digunakan sebagai gimmick marketing) adalah semakin banyak sel adalah semakin tahan lama.

Banyak orang menanyakan berapa sel baterai sebuah baterai notebook tanpa melihat karakteristik lain dari baterai tsb. Karakteristik baterai notebook ditentukan oleh jenis bahan sel baterainya.
Semakin banyak sel pasti menyebabkan semakin berat, tetapi belum tentu semakin tahan lama. Kok bisa? Lantas apa yang mesti diperhatikan selain jumlah sel?

Mari kita lihat dulu karakteristik baterai.

Karakteristik baterai

Kita akan membahas baterai Li-ion yang banyak digunakan saat ini.
Baterai Li-ion mempunyai karakteristik umum yang perlu diketahui sbb:
- Tegangan: 3,6 V – 3,7 V
- Kapasitas: (max) 2200mAH

(ada berbagai macam karakteristik yang lain, tetapi untuk masalah ini, dua hal tsb yang penting)
Nah, itu adalah karakteristik dari baterai Li-ion yang merupakan sel dari baterai notebook.
Dengan menyusun sedemikian rupa sel-sel baterai dalam sebuah baterai notebook, bisa dihasilkan tegangan dan kapasitas tertentu.
Andai saja sebuah sel baterai sudah bisa menghasilkan tegangan dan kapasitas besar, tidak diperlukan banyak sel untuk menyusun sebuah baterai notebook. Sehingga sebuah notebook bisa
semakin ringan, karena baterainya ringan sekali. Jadi jangan lihat jumlah selnya saja, lebih baik lihatlah kapasitasnya.


Menghitung kekuatan baterai

Produsen baterai biasanya mencantumkan spesifikasi tegangan dan kapasitas sebuah baterai notebook. Dari dua informasi itu kita bisa menghitung berapa jumlah sel (Li-ion) di dalamnya dan memperkirakan berapa lama daya tahan baterai tsb.
Contoh:
Sebuah baterai notebook Li-ion
Tegangan: 10,8 V
Kapasitas: 4400 mAH


Menghitung jumlah sel:

Dari total tegangan (10,8 V) bisa didapat: 10,8 / 3,6 = 3 sel
Dari kapasitas (4400 mAH) bisa didapat: 4400 / 2200 = 2 sel
Jadi total sel dalam baterai tsb adalah 3 x 2 = 6 sel


Memperkirakan daya tahan baterai:
Kapasitas baterai = 4400 mAH = 4,4 AH
Sumber daya baterai = 4,4 AH x 10,8 V = 47,52 Watt-Hours
Artinya dalam 1 jam baterai ini dapat menyuplai 47,52 watt
Misal notebook kita mengkonsumsi 20 Watt, maka daya tahan baterai tsb adalah 47,52 / 20 = 2,3 jam

Kesimpulan

Dari ulasan di atas terlihat bahwa faktor baterai sangat mempengaruhi ketahanan baterai itu.
Selain itu, penggunaan notebook dan hardware yang digunakan juga memberikan pengaruh besar.
Notebook yang digunakan untuk bermain game Tomb Raider tentu lebih boros dibanding yang hanya digunakan untuk mengetik dokumen.


Berikut ini beberapa hal yang mempengaruhi daya tahan baterai pada pemakaian notebook:
- Bahan baterai
- Jumlah sel baterai (sebenarnya lebih pada masalah kapasitas baterai)
- Jenis OS yang digunakan (apakah mempunyai manajemen power yang baik)
- Jenis aplikasi yang digunakan
- Jenis hardware yang digunakan (misal besar kecilnya LCD, jenis prosesor dsb)
- Device tambahan yang digunakan (hardisk external, CD/DVD Rom dsb)
- Seting notebook (misalnya seting brightness layar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar